Pernahkah kita bertanya-tanya, apa perbedaan orang yang selalu bahagia dan orang yang selalu bersungut-sungut? Atau pernahkah kita menyadari bahwa ada hal-hal yang seringkali kita anggap bencana, tetapi dianggap berkat bagi orang lain. Sebetulnya, apa yang menentukan kebahagiaan kita? Ya!! Kebahagiaan adalah soal memilih makna. Kebahagiaan adalah soal kita memilih arti yang kita berikan kepada hidup, dan kepada situasi yang terjadi di dalam diri kita.
Di dalam NLP, ada suatu tools yang disebut reframing. Reframing adalah memilih makna yang kita berikan atau lekatkan pada peristiwa yang terjadi dalam hidup kita.Reframing memiliki banyak kegunaan, antara lain membuat kita lebih berbahagia, lebih bersyukur, dan lebih enak dalam menjalani hidup. Reframing sangat digemari oleh para pembelajar NLP, karena reframing sangatlah memiliki fungsi praktis yang besar dalam menentukan emosi yang akan kita dominan rasakan dalam hidup kita.
Sebetulnya, reframing sudah dimiliki oleh para orang-orang zaman dahulu di Nusantara. Pernahkah kita mendengar nasihat, “Ambil hikmahnya saja..”, sebetulnyareframing adalah juga termasuk mengambil hikmah di dalam setiap peristiwa yang terjadi di dalam hidup kita. Reframing juga adalah melihat hidup melalui kacamata yang berbeda.
Namun satu hal yang perlu kita sadari, yaitu setiap kejadian di dalam kehidupan kita awalnya tidak memiliki makna. Kitalah yang menempelkan makna pada kejadian tersebut. Misalnya ketika kita dikeluarkan dari pekerjaan, sebenarnya awalnya hanyalah ‘dikeluarkan dari pekerjaan’, titik. Kitalah yang memberikan makna misalnya, bahwa kita tak berharga lagi, atau bahwa kita tak berbakat dalam bekerja, atau memberi makna bahwa hidup kita sudah berakhir. Demikian pula ketika kita mendapatkan kenaikan gaji, sebetulnya kejadiannya hanyalah ‘kenaikan gaji’, namun kitalah yang memberi makna bahwa kita telah diberi kepercayaan lebih, atau memberi makna bahwa kita adalah pekerja unggulan
Jika demikian, maukah kita mengambil kendali atas makna-makna yang kita berikan pada situasi hidup kita? Maukah kita menjadi tuan atas makna-makna dalam kehidupan kita? Tidak ada manfaat yang lebih indah dalam terampil memilih makna, selain bahwa kita akan hidup dengan lebih bahagia dan bersyukur.
Andreas Pasolympia, BA, MA (Hons)
Happiness Coach | People Development & Communication Expert