Sobat, mungkin diantara Anda ada yang sering menemui kebuntuan dalam perjalanan menuju goal Anda? Atau Anda seringkali mengalami hambatan yang tak terselesaikan?
Beberapa dari kita memahami bahwa ada sesuatu yang mempengaruhi dari balik tindakan seseorang. Ya! Niat. Karena niat adalah hal yang sangat mempengaruhi bagaimana sikap dan tindakan kita.
Ketika kita memiliki niat yang salah, bawah sadar juga akan salah dalam mengarahkan kita. Karena niat (intentions) adalah panduan dari bawah sadar untuk bertindak. Dalam ajaran-ajaran suci juga telah ditulis bahwa niatlah yang menentukan, selain tindakan kita.
Luruskanlah niat, begitu sering kita dengar. Meluruskan niat berarti seperti meluruskan arah kemana anak panah kita akan melaju. Meluruskan niat juga dapat membuat kita lebih terarah dalam bertindak. Apakah niat tersebut sudah selaras dengan tujuan hidup kita? Apakah niat tersebut sudah selaras dengan sisi spiritual kita?
Hal yang harus kita cermati disini adalah, setiap niat memiliki vibrasi yang berbeda dalam diri kita. Misalnya sama-sama bertindak untuk kerja dari jam 8 pagi hingga jam 7 malam. Ketika niat kita adalah mencari uang dan menimbun harta sebanyak-banyaknya, dan kita terpaksa menjalani pekerjaan tersebut. Maka vibrasi yang bergetar dalam diri kita adalah vibrasi keterpaksaan dan keserakahan.
Namun ketika kita bekerja dari jam 8 pagi hingga jam 7 malam namun niat kita adalah ibadah. Atau niat kita adalah mencari pembelajaran. Maka yang akan kita temukan nantinya adalah sukacita dan hikmah-hikmah yang muncul silih berganti dalam kehidupan pekerjaan kita. Memang unik, namun para bijak dari zaman dahulu sudah mengerti hal ini, ora et labora yaitu bekerja dan berdoa. Begitu kata Bunda Theresa dari Calcuta.
Niat adalah awal dari tindakan kita, dengan meluruskan niat kita turut membuat diri kita lebih baik lagi. Bahkan ketika kita ingin meng-copy kesuksesan seseorang, atau kedamaian hati seseorang. Kita harus pula untuk meng-eksplorasi niatnya. Seringkali proses modelling atau meng-copy ekselensi seseorang gagal karena kita tidak turut me-model niat dan kerangka berpikir seseorang.
Dalam Neuro-Semantics juga ditekankan bahwa ketika kita ingin sukses seperti orang lain, kita perlu juga untuk tahu apa motif-motif dari tindakan yang ia lakukan, apa yang mendorongnya, dan bagaimana dia memandang dirinya sendiri yang melakukan tindakan tersebut.
Selamat meluruskan niat!
Andreas Pasolympia, BA, MA (Hons)
Happiness Coach | People Development & Communication Expert